Kucing Mengeong Apa kamu tahu alasan kucing mengeong? Sebenarnya, ada berbagai alasan nya. Contohnya, anak kucing kepada ibunya saat mereka lapar, kedinginan, atau ketakutan. Namun, begitu kucing bertambah besar, mereka menggunakan vokalisasi lain seperti ‘mengoceh’ atau senang mengeong, mendesis, dan menggeram untuk berkomunikasi satu sama lain.
Kucing Terus Mengeong, Pertanda Apa?
kucing flatnose dan peaknose kandang kucing kucing hamil anak kucing
Beberapa kucing mengeong hanya ingin mendengar suaranya sendiri, sementara yang lain sepertinya ingin bercakap-cakap dengan pemiliknya. Pertanyaannya, bagaimana jika kucing terus-menerus mengeong? Nah, berikut beberapa sebab kucing terus mengeong.
1. Sakit
Kucing terus mengeong bisa menjadi tanda adanya masalah atau penyakit dalam tubuhnya. Nah, langka pertama yang perlu dilakukan adalah membawa mereka ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh. Terdapat beberapa penyakit yang menyebabkan kucing merasa lapar, haus, atau nyeri, yang semuanya dapat menyebabkan mengeong yang berlebihan.
Di samping itu, kucing dari segala usia juga dapat mengalami penyakit tiroid atau ginjal yang terlalu aktif. Nah, kedua penyakit ini bisa menyebabkan vokalisasi yang berlebihan.
2. Mau Makan
Beberapa kucing mengeong setiap kali seseorang berjalan di dapur, berharap mereka mendapat makanan. Di samping itu, banyak pula kucing menjadi sangat vokal saat mendekati waktu makan mereka. Jika ini masalahnya, jangan memberi makan kucing saat mereka ‘menangis’. Tunggu sampai mereka diam untuk meletakkan makanannya, dan jangan berikan camilan saat mereka masih ngeong.
3.Menyapa
Kucing terus ngeongjuga bisa menandai dirinya ingin menyapa pemiliknya, tamu, atau orang lain. Banyak kucing mengeong saat orang-orangnya pulang, atau bahkan saat bertemu di rumah. Hal ini adalah kebiasaan yang sulit untuk dihentikan, tetapi anggaplah itu sebagai anak kucing yang mengatakan bahwa mereka senang melihat dirimu.
4.Mencari Perhatian
Pencari perhatian. Terlepas dari apa yang dipikirkan beberapa orang, kucing tidak suka sendirian. Kucing sering mengeong untuk memulai permainan, mengelus, atau mengajak kamu berbicara dengannya. Jika kamu ingin mengurangi mengeong yang mencari perhatian, berhentilah merespons saat itu terjadi.
Beri perhatian hanya saat mereka diam. Jika mereka mulai ngeong lagi, lihat atau tinggalkan. Namun, jangan abaikan hewan peliharaan. Habiskan waktu berkualitas setiap hari dengan mereka, bermain, merawat diri, dan berbicara dengan mereka. Hewan peliharaan yang lelah adalah hewan peliharaan yang lebih pendiam.
5.Stres
Kucing yang mengalami stres sering kali menjadi lebih vokal atau mengeong berlebihan. Adanya hewan peliharaan atau bayi baru, atau pindah rumah, sakit atau kehilangan orang yang dicintai dapat mengubah kucingmu menjadi cerewet. Cobalah untuk menemukan apa yang membuat kucing kesayanganmu menjadi stres. Di samping itu, bantulah mereka menyesuaikan diri dengan perubahan. Jika tidak memungkinkan, beri kucing perhatian ekstra dan waktu tenang untuk membantu menenangkannya.
6.Ingin Kawin
kucing terus ngeong juga bisa menandai dirinya ingin kawin (untuk kucing yang tidak dikebiri atau disteril). Kucing betina mengeong saat berahi, dan kucing jantan mengeong saat mencium bau betina saat berahi.
Nah, bila kucing kesayangan terus mengeong, mungkin hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal di atas. Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau hewan peliharaanmu memiliki masalah kesehatan?
Alasan Kucing Mengeong pada Manusia
Hewan sama seperti manusia, mengeluarkan suara untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Pada kucing, hewan ini biasanya berkomunikasi dengan cara mengeluarkan suara “ngeong”, atau ngeong untuk memberitahu orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama pemiliknya tentang apa yang dirasakannya. Selain itu, kucing mengeong dapat memiliki arti tertentu. Jika kamu ingin tahu, baca ulasan berikut ini!
Arti Kucing Mengeong pada Manusia
Kucing memiliki lusinan suara ngeong yang berbeda-beda untuk berkomunikasi. Faktanya, sebagian besar kucing berkomunikasi satu sama lain melalui bahasa tubuh dan aroma. Kucing jarang mengeong satu sama lain, tetapi lebih sering mengeluarkan suara tersebut ke manusia. Hal ini karena kucing berusaha untuk beradaptasi dengan manusia di sekitarnya dan mengeong adalah salah satu cara mendapatkan perhatian pemiliknya.
Maka dari itu, sebagai pemilik kucing , penting untuk memperhatikan seberapa sering kucing biasanya ngeong. Jika kamu melihat adanya perubahan terkait seberapa sering hewan peliharaan kamu mengeluarkan suara tersebut, bisa jadi pertanda jika ia sedang tidak sehat. Namun, jika kucing terlihat menjadi lebih sering untuk mengeong, kamu juga perlu berhati-hati.
Penting untuk memperhatikan seberapa sering kucing kamu biasanya mengeong. Perubahan seberapa sering kucing kamu mengeong bisa menjadi salah satu tanda pertama bahwa kucing sedang tidak enak badan. Jadi, jika menurut kamu kucing kamu tampak lebih sering ngeong, temui dokter hewan, terutama jika ia melakukannya di malam hari.
Maka dari itu, kamu harus tahu berbagai arti suara ngeong kucing yang perlu diketahui, antara lain:
1. Memberi Salam
Kucing ngeong dapat berarti ia memberi salam pada manusia yang ada di sekitarnya, contohnya saat kamu baru tiba di rumah sepulang kerja. Biasanya, suara yang keluar pendek saat ia ingin menyapa. Meong dapat memberitahu jika dirinya sedang senang atau merasa tertarik dengan kamu. Maka dari itu, jika kamu mendengar suara mengeong sekaligus bergelendotan di kaki, menandakan ia sangat bahagia.
2. Meminta Sesuatu
Saat kucing ngeong, mungkin saja ini pertanda jika dirinya ingin meminta sesuatu. Tidak semua kucing melakukan hal ini, tetapi kebanyakan bisa. Makna dibalik suara ini dapat mengartikan jika dirinya ingin diberi makan, diperhatikan, atau ingin keluar dari ruangannya. Seringkali, kucing mengeong beberapa kali atau mengeluarkan suara yang panjang jika permintaannya tidak dipenuhi.
3. Merasa Cemas
Perasaan cemas, takut, hingga kesakitan juga dapat membuat kucing kerap mengeong. Saat dirinya merasa takut pada seseorang atau hewan lainnya, dirinya mungkin akan mengeong berulang kali untuk menunjukkan perasaan stresnya. Kucing juga dapat mengeong panjang saat dimasukkan ke kandang untuk menemui dokter hewan. Jika hal ini terus terjadi, ada baiknya untuk memeriksakan hewan peliharaanmu agar tetap sehat.
Itulah beberapa arti dari suara kucing saat ngeong . Dengan kamu memperhatikan seberapa panjang suara yang dihasilkan dan intensitasnya, kamu mungkin dapat mengerti apa yang diharapkan olehnya. Jika suara mengeong yang dihasilkan terdengar, seperti rintihan rasa sakit, ada baiknya segera untuk membawanya ke dokter hewan untuk pemeriksaan lanjutan.
Kucing Tidak Mengeong, Ini Alasannya
Sebagian besar pemilik kucing menikmati suara kucingnya. Jika kucing peliharaan kamu tidak ngeong sama sekali, sebenarnya itu masih perilaku yang normal. Namun, sebaiknya untuk tetap mencari tahu apakah ada tanda-tanda sesuatu yang serius atau tidak.
Jika suara kucing biasanya vokal, namun tiba-tiba terdiam untuk waktu yang lama. Maka sebagai pemilik kucing kamu perlu khawatir. Terutama jika kucing kesayangan kamu tampak lesu atau tertekan. Jika suara kucing jarang atau tidak terdekat, tapi ia tampak bahagia dan sehat, maka itu mungkin sifat unik kucing dan sangat normal.
Apakah Wajar Jika Kucing Tidak Mengeong?
Kucing memiliki sifat individu, sama seperti manusia. Ada tipe pendiam, ada juga yang bawel atau suka bicara. Suara kucing juga cenderung karakteristik spesifik untuk ras tertentu. kucing siam terkenal keras, termasuk keras ngeong dan sering. Sementara kucing birman pada dasarnya pendiam. Ketika kucing yang biasanya berisik tiba-tiba menjadi pendiam, maka perlu diperhatikan.
Suara kucing biasanya tidak terlalu vokal satu sama lain, kecuali kucing betina dan anak-anaknya. Banyak ilmuwan yang percaya bahwa kucing rumahan berbicara dengan pemiliknya dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan dengan anak kucingnya. ngeong yang diarahkan pada manusia adalah sifat domestik dan cara kucing berkomunikasi dengan pemiliknya.
Perlu dipahami, kucing dewasa tidak saling ngeong, sehingga tidak jarang anak kucing perlahan-lahan menjadi lebih pendiam seiring bertambahnya usia. Hal itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Alasan Medis Kucing Tidak Mengeong
Meskipun sebagian besar masalah kucing yang tidak ngeong hanya masalah “kepribadian”, terkadan ada masalah medis atau masalah fisik yang serius yang menyebabkan kucing diam.
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Seperti manusia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) bisa menyebabkan suara serak dan radang tenggorokan pada kucing. Jika kucing peliharaan menunjukkan gejala seperti pilek, mata berair, lesu, atau keluar cairan dari hidung dan mata, pendiamnya kucing mungkin gejala infeksi pernapasan.
2. Hipertiroidisme
Pada kucing yang lebih tua, kelenjar tiroid yang terlalu aktif bisa menyebabkan suara serak dan penurunan berat badan. Jika kamu mencurigai hal ini, mintalah dokter hewan melakukan tes darah dan melakukan terapi.
3. Kelumpuhan Laring
Meskipun jarang terjadi, kerusakan saraf pada laring (kotak suara) bisa menyebabkan perubahan suara dan juga mengganggu pernapasan kucing. Hal ini juga bisa menyebabkan batuk, penurunan berat badan, dan kesulitan makan. Hal ini adalah situasi serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
4. Tumor atau Polip
Pertumbuhan apapun di tenggorokan dan pita suara kucing bisa menyebabkan kucing tidak bersuara. Hal ini bisa berasal dari polip yang jinak hingga pertumbuhan kanker yang sangat serius.
Jika kucing peliharaan menunjukkan suara serak disertai perubahan suara, bersin, batuk, dan infeksi telinga yang berulang, bawalah ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan perawatan. Dokter hewan akan mengambil sampel biopsi untuk memeriksa kanker.
Pada kebanyakan kasus, diamnya kucing hanya sebuah pilihan atau ekspresi dari sifatnya dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Ketika suara kucing tidak keluar disertai dengan gejala lain, selalu cari pendapat dokter hewan.
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE