12Mar
Alasan Memulai Startup Saat Menjadi mahasiswa
Memulai Startup Saat Menjadi mahasiswa – Bukan rahasia lagi banyak perusahaan teknologi sukses yang didirikan oleh founder yang masih muda. Mark Zuckerberg pendiri Facebook, Aaron Levie pendiri Box, dan di Indonesia ada Andrew Darwis pendiri Kaskus, merupakan beberapa contoh perusahaan teknologi sukses yang dimulai di bangku kuliah.
Jadi tidak ada salahnya apabila kalian khususnya mahasiswa untuk mendirikan startup. Berikut adalah lima hal yang menjadi alasan kuat kenapa mahasiswa merupakan waktu yang tepat untuk mendirikan startup.
Mahasiswa mempunyai insting pasar yang kuat
Hal ini diungkapkan presiden Y Combinator, Sam Altman pada StartupClass yang mungkin tidak disadari kebanyakan mahasiswa. Ada dua kelebihan yang secara tidak langsung dimiliki mahasiswa. Pertama, mahasiswa mungkin memiliki intuisi terhadap perkembangan pasar yang lebih baik dibanding orang yang lebih tua. Trend pakaian dan game misalnya. Mahasiswa pasti bisa dengan mudah mengidentifikasi pakaian atau game apa yang sedang dan akan berkembang di pasaran.
Kedua, hal yang mungkin kurang dimengerti adalah jangan membuat pasar yang tidak ada. Setidaknya sebelum terjun lebih dalam, pikirkanlah terlebih dahulu dan pastikan bahwa target pasar yang ingin dicari itu sudah ada dan akan berkembang dengan pesat.
Tidak masalah jika startup kalian gagal
Jika mahasiswa baru maka kalian mempunyai waktu selama empat tahun sebelum lulus kuliah. Hal ini menjadi alasan yang kuat karena setidaknya memerlukan waktu selama 18 bulan untuk melihat startup itu layak dilanjutkan atau tidak.
Apabila startup yang dirikan ternyata gagal, kalian mempunyai dua pilihan. Mencoba membuat startup lagi atau kembali mendalami perkuliahan. Yang pasti kalian akan mendapat pelajaran berharga dari kegagalan tersebut.
Beberapa diantaranya seperti jaringan bisnis yang kuat, yang nantinya bisa kalian gunakan apabila ingin mendirikan startup lagi atau bisinis lain. Kalian juga akan memahami dunia entrepreneur lebih dini seperti marketing dan manajemen.
Percepat kuliah, dukungan kampus, dan siap kerja.
Apabila kalian mahasiswa IT, mendirikan startup teknologi bisa dibilang pilihan yang tepat. Pertama, karena startup teknologi sejalur dengan bidang yang sedang ditekuni. Kedua, teman dan dosen kalian pasti mendukung apabila kalian mempunyai startup yang bermanfaat. Ketiga, apabila startup berjalan lancar, kalian tidak perlu pusing lagi memikirkan skripsi. Karena secara tidak langsung, startup yang dibuat kemungkinan besar akan bisa digunakan untuk skripsi dan akan mempercepat kalian untuk tamat.
Hal yang lebih penting lagi apabila startup kalian berjalan lancar, setidaknya setelah lulus kuliah kalian tidak pusing lagi mencari pekerjaan. Dan tentu saja akan mengharumkan nama almamater kalian.
Manajemen waktu
Alasan keempat yang menjadi alasan mendirikan startup adalah manajemen waktu. Bayangkan saja apabila kalian memulai startup setelah tamat kuliah kemudian pusing mencari pekerjaan dan teman-teman kalian juga sibuk. Apalagi jika kalian sudah berkeluarga akan lebih sulit lagi.
Misalnya, apabila kalian masuk perguruan tinggi negeri, jadwal kuliah kalian akan berjalan selama lima hari dan kalian mempunyai waktu luang di akhir pekan. Founder HomeJoy, Adora Cheung memberikan tips untuk manfaatkan waktu itu untuk fokus membangun dan menyelesaikan task startup kalian. Daripada menyisihkan waktu dua jam setiap hari misalnya yang pastinya tidak cukup untuk menyelesaikan task startup kalian.
Banyak kegiatan teknologi dan dukungan pemerintah
Alasan terakhir adalah banyaknya event teknologi di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan startup kalian. Beberapa diantaranya seperti INAICTA, Bubu Award, Startup Asia, Sparxup Awards (tautan sudah tidak aktif), dan event lainya. Atau apabila ingin lebih serius bisa mengikuti program inkubasi seperti Indigo Incubator, Ideabox, Ideosource, GEPI, Skystar Ventures dan masih banyak lagi. Bahkan untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia, pemerintah pun ikut serta mendukung Hub.id. Yang menjadi wadah penghubung antara startup, investor, praktisi, mentor, dan media.