Penyebab Kucing Pincang – “Kepincangan bisa terjadi pada kucing, terutama setelah ia mengalami cedera akibat kecelakaan atau perkelahian. Jika kamu tidak melihat peristiwa kecelakaan yang dialami kucing, sebaiknya perhatikan setiap gerak-gerik kucing. Baik dalam keadaan tenang maupun diam. Jika ada luka, bengkak, dan memar, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan.”
Pincang pada kucing sebenarnya bukanlah penyakit, tapi dapat mengindikasikan adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal. Tanda-tanda gangguan muskuloskeletal yaitu lemah, timpang, pembengkakan tungkai, dan disfungsi sendi. Reaksi saraf dan fungsi otot kucing dapat terganggu akibat perubahan jaringan neuromuskular.
Masalah pada otot dan kerangka kucing juga dapat mempengaruhi sistem organ lain, termasuk sistem kemih, pencernaan, dan peredaran darah. Ada berbagai penyebab kucing pincang yang mungkin tidak kamu ketahui. Sebagai pemilik kucing peliharaan, penting untuk memahami apa penyebab dan bagaimana penanganannya. Lantas, apa saja penyebab kucing pincang?
kucing ketulangan kucing susah bab umur kucing kucing suka didalam kardus
Waspadai Penyebab Kucing Pincang
Terkadang, kucing pincang disebabkan kecelakaan ringan. Mungkin juga karena ada sesuatu yang tersangkut di telapak kakinya, atau mengalami sedikit keseleo. Berikut beberapa penyebab kucing pincang yang perlu diwaspadai:
- Cedera Jaringan Lunak
Kemungkinan terjadi cedera pada otot, tendon, dan ligamen. Misalnya memar dan cedera ligamen.
- Ada Luka
Perhatikan apakan ada sayatan dan benda asing. Bisa jadi kucing peliharaanmu terlibat perkelahian dengan kucing lain yang menyebabkan luka yang menembus kulit. Luka gigitan sama dengan luka tusukan, dan bisa menyebabkan infeksi hingga abses.
- Cedera Tulang
Bisa saja kucing mengalami patah tulang, retak, dan pembentukan tulang baru.
- Penyakit Sendi
Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi yang umum terjadi pada kucing yang mulai tua. Kucing mungkin mulai lebih banyak beristirahat atau tidur, dan menghindari kegiatan melompat. Perhatikan, apakah kucing bergerak kaku atau secara perlahan mulai lumpuh. Kucing mungkin juga semakin kesulitan menjilati dirinya sendiri dengan benar, sehingga bulunya tampak tidak terawat dengan baik.
- Luka pada Kuku
Penyebab kucing pincang juga bisa disebabkan oleh kuku yang sobek, cedera, atau infeksi pada dasar kuku.
- Mengalami Penyakit Saraf
Kondisi ini dapat menyebabkan kucing menjadi lumpuh, atau tidak dapat bergerak secara normal. Kucing mungkin juga tampak goyah dan ragu-ragu dalam gerakannya.
- Lumpuh
Kelumpuhan mendadak pada kaki belakang kadang terjadi pada kucing. Hal ini seringkali disebabkan oleh pembekuan darah di arteri aorta, yang menyediakan suplai darah ke kedua kaki belakang. Kondisi ini juga disebut tromboemboli aorta.
Penyebab-penyebab di atas sangat akut dan perlu diwaspadai. Kamu perlu memperhatikan setiap gerak-gerik kucing, saat tenang dan berbaring. Cobalah untuk memeriksa kaki dan cakarnya.
Cari apakah ada pembengkakan yang dapat dirasakan saat diraba. Perhatikan juga apakah ada kemerahan atau tanda-tanda nyeri, seperti mengeong atau tersentak saat kamu menyentuh area kakinya.
Segera Bawa Kucing Pincang Ke Dokter Hewan
Jika setelah memperhatikan area kaki kucing, dan kamu yakin kucing mengalami hal-hal yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera hubungi dokter hewan di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membuat jadwal kunjungan dokter hewan di klinik terdekat melalui aplikasi Halodoc. Segeradownload aplikasi Halodoc untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang praktis.
Untuk mendiagnosis kondisi yang dialami kucing, dokter hewan mungkin perlu mendengar hasil pengamatan kamu tentang kucing peliharaanmu. Jika kamu melihat sendiri kucing mengalami peristiwa yang membuatnya cedera, atau bila kucing memiliki riwayat kesehatan tertentu, ceritakanlah kondisi tersebut pada dokter hewan.
Dengan begitu kucing akan mendapat pemeriksaan dan penanganan yang lengkap dan tepat. Alhasil, dokter pun bisa mengidentifikasi lokasi yang tepat dari kepincangan yang dialami kucing, dan setiap perubahan pada jaringan muskuloskeletal.
Untuk beberapa kasus kucing pincang, pemeriksaan dengan sinar-X, ultrasonografis, dan teknik pencitraan lain mungkin diperlukan. Teknik lain yang mungkin digunakan untuk diagnosis termasuk pemeriksaan cairan sendi, inspeksi bedah bagian dalam sendi dengan endoskopi, elektromiografis, dan biopsi.
Sementara itu, untuk menghilangkan rasa sakit pada kucing pincang, dokter hewan mungkin meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid dan berbagai obat penghilang rasa sakit untuk hewan. Untuk perawatan, sebaiknya ikuti instruksi dari dokter hewan agar kucing peliharaan kesayanganmu bisa pulih kembali.
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE