Penyebab Kucing Menjadi Nakal – “Mulai dari menggaruk perabotan, memanjat gorden, mencakar tangan, atau membangunkan kamu di pagi hari. Jika kucing milikmu membuat kekacauan di rumah, kamu pasti mengira ia melakukan kesalahan dan sedang bersikap nakal.”
Meski begitu, perilaku yang mungkin kamu anggap nakal pada kucing sebenarnya adalah bagaimana mereka menjadi diri mereka sendiri. Mungkin, ada beberapa perilaku kucing yang kamu anggap aneh atau membuat kamu jadi tak nyaman. Namun, tidak seharusnya kamu memberikan kucing hukuman, tentu karena mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan.
Sebaliknya, dengan memahami mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan, kamu bisa menemukan banyak solusi untuk mengatasi perilaku nakal tersebut. Artinya, kucing bisa terus menjadi hewan peliharaan yang sangat menyenangkan untuk menemani hari-hari atau aktivitasmu di rumah.
kucing makan nasi waktu bermain dengan kucing lidah kucing terasa kasar kucing suka mengunyah benda
Lalu, Mengapa Kucing Berperilaku Nakal? ini Penyebab Kucing Menjadi Nakal
Sebenarnya, kucing tidak pernah berniat untuk berperilaku nakal. Sekali lagi, mereka hanya melakukan hal yang menyenangkan bagi diri mereka sendiri. Mungkin, beberapa perilaku berikut bisa membantu kamu menemukan mengapa kucing peliharaanmu bertingkah tidak menyenangkan untukmu:
- Mencakar Perabotan
Apakah kucingmu juga gemar melakukan hal tersebut? Bukan untuk merusak perabotan di rumah, terlebih karpet atau sofa. Sebenarnya, kucing hanya menemukan tempat terbaik untuk mengasah cakar mereka dan menandai wilayah kekuasaan mereka. Sayangnya, sofa dan karpet adalah dua perabotan rumah tangga yang sangat bagus untuk mengasah cakar kucing.
Kamu juga perlu tahu kalau kucing perlu mengasah atau menggaruk cakarnya supaya tetap sehat. Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk meninggalkan aroma yang keluar dari sela jari-jari kakinya. Artinya, mereka akan tahu jika tempat tersebut familiar dan aman. Jadi, untuk mengurangi hal tersebut, kamu bisa menyediakan tempat khusus untuk mereka mengasah cakar.
- Pulang dengan Membawa Hadiah
Kucing pulang dengan membawa “hadiah”? Jangan langsung dianggap itu perilaku nakal. Kucing adalah predator alami sehingga mereka hanya mengikuti naluri.
Saat menangkap hewan kecil yang mereka temukan, mungkin akan tampak menyebalkan jika membawanya pulang, ya? Namun, membawa kembali mangsa ke rumah lebih karena rumah adalah wilayah kekuasaan yang aman bagi kucing.
Jadi, kucing tidak akan takut hewan mangsanya dibawa atau dicuri oleh predator lain. Yakinlah bahwa kucing tidak berburu karena kejam atau bahkan lapar. Mereka menangkap mangsa atau sesuatu karena hal tersebut membuat mereka merasa senang.
- Senang Menjatuhkan Benda-Benda di Meja
Apakah mereka senang menjatuhkan benda-benda ke lantai, melompat ke meja, atau bahkan mengeong tanpa henti adalah cara terbaik yang coba mereka lakukan untuk menarik perhatian pemiliknya. Jadi, jika kamu tahu memberikan apa yang mereka inginkan, tentu kucing akan terus menggunakan cara tersebut karena mereka tahu itu berhasil membuat kamu memperhatikan.
- Menyerang Tangan dan Kaki
Saat kucing sedang ingin bermain, mereka akan jadi hewan yang sangat sensitif terhadap gerakan karena mereka biasanya melihat mangsa. Oleh karena itu, menggoyangkan jari tangan dan kaki tentu akan membuat mereka sangat antusias dan membuat kamu merasa seperti diserang oleh hewan lucu ini.
Tidak demikian, kucing tidak akan melukai pemiliknya. Mereka hanya tidak menyadari bahwa seiring dengan usianya yang semakin bertambah dan cakarnya yang semakin bertumbuh, permainan menggoyang jari ini justru akan berujung pada cedera karena cakaran.
- Memanjat Gorden
Memanjat adalah salah satu hiburan alami kucing karena mereka sangat suka ketinggian sehingga dapat mengamati kondisi sekelilingnya. Ini akan membantu kucing merasa aman, karena mereka bisa terus waspada terhadap adanya bahaya sambil menghindarinya. Jika kamu ingin mencegah hal tersebut terjadi, kamu tentu harus memikirkan beberapa alternatif.
Misalnya, kamu bisa memberikan kucing akses ke beberapa rak kosong untuk mereka duduk dan mengamati keadaan. Bisa juga dengan memberikan tempat khusus untuk kucing bersembunyi atau memantau sekeliling.
Penyebab Kucing Sering Berantem dan Penyebab Kucing Menjadi Nakal
“Kucing adalah hewan yang mudah untuk bertikai satu sama lain terlebih masalah teritori. Namun, masih banyak alasan lainnya yang menyebabkan kucing sering berantem. Jika kamu memiliki banyak kucing, penting untuk mengetahui berbagai alasannya.”
Kucing termasuk hewan yang terbilang manja pada pemiliknya. Namun, hewan berbulu ini terkadang tidak mudah akrab dengan sesamanya yang menimbulkan perkelahian. Memang, kucing berantem adalah hal yang biasa terjadi, tetapi kebanyakan orang tidak tahu alasan hal ini terjadi. Nah, untuk mengetahui alasannya, kamu bisa membaca secara lengkap artikel berikut ini.
Berbagai Penyebab Kucing Berantem
Sebagai pemilik kucing, tentu bukan hal yang baru melihat hewan ini untuk berkelahi dan bahkan terjadi dengan teman bermain satu rumah. Saat kucing mulai mendesis dan mencakar satu sama lain, tentu kamu akan bertanya-tanya apa alasannya hal ini bisa terjadi. Selain penyebabnya, tentu kamu juga perlu tahu cara untuk meminimalisir masalah ini.
Nah, berikut adalah beberapa penyebab kucing berantem satu sama lain:
1. Masalah Wilayah
Salah satu penyebab kucing berantem adalah teritorial miliknya ditempati oleh kucing lainnya. Memang, kucing termasuk hewan teritorial dan akan berjuang untuk mempertahankan area yang diyakini miliknya. Memang, masalah ini paling sering terjadi di luar rumah akibat kucing lain telah merambah wilayahnya. Kucing liar percaya jika area ini tidak ada yang memiliki karena peliharaan kamu terbiasa di dalam rumah.
Meski begitu, perselisihan juga dapat terjadi pada kucing yang hidup bersama. Kucing kerap menandai wilayahnya dengan aroma dan beberapa sudut rumah tanpa terkecuali. Nah, jika memiliki lebih dari satu kucing, bukan tidak mungkin hal ini tidak terjadi saat kamu tidak sedang mengawasinya.
2. Agresi
Beberapa kucing pada dasarnya dapat menjadi agresif, terlebih jika jenis kelaminnya jantan. Secara tiba-tiba hewan ini dapat mengajak kucing lain berantem dan juga mendominasi sang betina. Kucing mungkin perlu menunjukkan agresinya dengan berkelahi pada rekan serumahnya atau dengan kucing asing.
3. Bermain dengan kasar
Terkadang, kucing bisa saja bermain dengan kasar dan bahkan terlihat seperti perkelahian, meski maksudnya tidak seperti itu. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa saja meningkat menjadi perkelahian dan bahkan membahayakan hingga menghancurkan semua perabotan. Saat terjadi, ada baiknya untuk memisahkan kucing demi keamanan.
Hal yang perlu diketahui, kucing tidak suka untuk hidup berkelompok. Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membagi ruang agar risiko untuk kucing berantem dapat diminimalkan, seperti:
- Menyediakan tempat makan yang berbeda untuk setiap kucing.
- Menyediakan banyak tempat minum.
- Membuat banyak area persembunyian yang tenang dan bersifat pribadi untuk kucing menyendiri.
- Gunakan produk feromon yang dapat menenangkan kucing untuk mengurangi perasaan stres dan perilaku agresif.
Cara-cara di atas diharapkan dapat membantu untuk mengurangi tanda-tanda perselisihan jika kamu memiliki banyak kucing di rumah. Selain itu, hal ini juga dapat mempermudah untuk kucing baru masuk ke lingkungan rumah.
Sekarang kamu tahu apa saja alasan kucing berantem satu sama lain. Kesimpulannya, kucing berkelahi satu sama lain memang terjadi karena nalurinya. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan semua hal yang bisa meminimalkan masalah ini dengan beberapa cara yang telah disebutkan. Dengan begitu, kehidupan hewan berbulu di rumah kamu tetap tentram.
Bahasa Tubuh Kucing saat Merasa Terancam hingga Penyebab Kucing Menjadi Nakal
Kucing merupakan hewan yang manja, terutama pada pemiliknya. Hewan peliharaan ini kerap menunjukkan sesuatu yang diinginkannya melalui bahasa tubuh. Hal ini juga terjadi saat kucing merasa terancam karena sesuatu. Meski begitu, kebanyakan pemilik tidak banyak menyadari tentang kebiasaan dari kucing peliharaannya ini. Untuk mengetahui selengkapnya tentang bahasa tubuh saat kucing sedang merasa terancam, baca ulasan berikut ini!
Kebiasaan yang Dilakukan saat Kucing Peliharaan Merasa Terancam
Kucing sama seperti manusia yang memperlihatkan perasaannya melalui bahasa tubuh. Ada perbedaan dari tiap bahasa tubuh saat kucing sedang merasa senang dan nyaman, bahkan gelisah, marah, serta terancam. Dengan mengetahui kebiasaan yang dilakukan hewan peliharaan, kamu dapat lebih mengerti suasana hatinya. Salah satu perasaan yang patut kamu ketahui adalah saat kucing merasa terancam.
Beberapa bahasa tubuh yang dilakukan oleh kucing peliharaan melalui telinga, mata, tubuh, dan buntut dapat menjadi pertanda saat dirinya mendapatkan ancaman. Contohnya, saat kucing mengangkat ekornya berada di posisi vertikal, menyatakan bahwa ia merasa nyaman dan terbuka untuk berinteraksi. Namun, bisa juga bahasa tubuh itu menandakan jika hewan peliharaan sedang merasa terancam.
Nah, berikut ini beberapa bahasa tubuh yang terlihat saat kucing merasa terancam:
1. Ekornya Meninggi
Seperti disebutkan sebelumnya, bisa jadi ekor meninggi pada kucing peliharaan karena dirinya ingin berinteraksi atau merasa terancam. Hal yang mesti kamu nilai adalah situasi di sekitarnya yang mungkin menimbulkan rasa takut dan cemas. Saat lingkungan sekitar gelap dan ruangan menjadi terbatas, kucing akan merasa lebih stres dibandingkan dengan ruangan terbuka. Maka dari itu, saat kamu bertemu dengan kucing yang baru dikenali, harap berhati-hati saat ekornya meninggi. Cobalah untuk menunggu hingga hewan ini menghampiri dahulu yang berarti sedang jinak.
2. Tubuh yang Melengkung
Saat kucing menghadapi sesuatu yang mengancam dan merasa takut, ia berusaha melindungi tubuhnya sebisa mungkin dengan mengerutkan dahi dan membentuk posisi seperti bola. Selain itu, kucing peliharaan juga kerap membuat dirinya menjadi lebih besar dengan berbagai cara, seperti membentuk lengkungan dari tubuhnya saat ketakutan. Di saat bersamaan, hewan ini berusaha membuat bulunya berdiri serta mengintimidasi dan mungkin mengajak bertarung.
3. Posisi Telinga Merunduk
Posisi telinga juga dapat menjadi penilaian tentang suasana hati kucing. Telinga dalam posisi normal menunjukkan jika dirinya percaya diri dan santai. Lalu, jika posisi telinganya berdiri tegak, hal ini dapat menandakan jika dirinya ingin bermain atau bahkan merasa waspada. Nah, apabila posisi telinganya merunduk ke samping, atau disebut juga telinga pesawat, ini pertanda jika ia sedang marah atau merasa terancam.
Itulah beberapa bahasa tubuh dari kucing yang dapat kamu pelajari. Dengan mengetahui semua hal ini, kamu dapat menghindari risiko berupa cakaran atau gigitan ketika kucing merasa terancam. Selain itu, kamu juga dapat mencari tahu sesuatu yang membuatnya takut dan terancam, hingga merasa tidak nyaman.
Tanda yang Ditunjukkan Kucing saat Marah
Tidak jauh berbeda dengan manusia, kucing juga bisa merasakan senang, sedih, sakit, ataupun marah. Akan tetapi, kamu mungkin juga bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada kucing kesayangan karena tidak mengerti tanda yang ditunjukkan. Memang, apa yang sedang dirasakan kucing mungkin sulit untuk diartikan, meski sebenarnya ia menunjukkan tanda-tandanya.
Sebenarnya, kamu bisa mengetahui suasana hati kucing lebih jelas dari bahasa tubuh yang ditunjukkannya, seperti ekspresi wajah, suara, dan gerakan ekornya. Kunci hubungan yang baik antara kucing dan pemiliknya adalah mengenali emosi yang ditunjukkan dan memberikan respons jika memang diperlukan.
Tanda Kucing Sedang Marah dan Penyebab Kucing Menjadi Nakal
Apabila kucingmu sedang marah, sebaiknya kamu menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati kepadanya. Hindari semua hal yang sifatnya memprovokasi kucing yang marah, seperti menatap matanya, berteriak, menyentuh atau bahkan mencoba menghiburnya. Bagi kucing, hal-hal tersebut justru dianggap sebagai ancaman.
Jadi, sebaiknya biarkan kucing sendiri, berikan ia waktu dan ruang untuk bisa memenangkan diri. Sama halnya seperti diri sendiri yang butuh ketenangan, waktu, dan terhindar dari semua bentuk distraksi ketika sedang kesal, tidak enak hati, atau marah, bukan?
Sebenarnya, apa saja sih tandanya jika kucing sedang marah? Berikut ini beberapa yang bisa kamu amati:
- Kucing yang marah tubuhnya akan kaku, begitu pula ekornya akan terjulur kaku dan lurus atau melingkar di sekitar atau di bawah tubuhnya.
- Kucing akan bertindak sangat berbeda dari biasanya. Hewan ini bisa jadi diam, mengeluarkan desahan atau bahkan geraman
- Kucing akan berusaha untuk terlihat lebih besar dan mengancam. Bulu mereka akan lebih tegak, kaki depan kaku, atau berjongkok dengan cara yang mengancam.
- Telinganya akan berdiri tegak, punggung sejajar dengan kepala, dan kumisnya kaku menjauh dari wajahnya.
- Mata akan menjadi lebih fokus. Pupil matanya mungkin menyempit, meski ada beberapa kucing yang memiliki mata bulat dan tidak berkedip.
Kamu mungkin membutuhkan bantuan dokter hewan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada kucing peliharaan jika menunjukkan tanda yang tidak bisa kamu pahami.
Kucing yang sedang marah juga biasanya akan menghindari atau tidak tertarik bermain, meski kamu memberikan mainan kesukaannya, dan sering kali bersembunyi di bawah kasur, sofa, atau tempat yang sulit dijangkau dan tidak mau keluar, hingga perasaannya membaik atau kamu tidak lagi mengganggunya.
Sering kali salah, kucing yang mengasah cakarnya pada perabotan rumah dianggap sebagai tanda bahwa ia sedang marah. Padahal, ini pertanda bahwa kucing sedang ingin dimanja dan mengajak kamu bermain. Sebenarnya, hal ini juga menjadi cara bagi kucing untuk memberitahu bahwa daerah tersebut adalah miliknya, sama seperti ketika kucing jantan melakukan spraying.
Hati-hati, menyentuh kucing yang sedang marah, meski ia adalah binatang peliharaanmu dan sudah lama tinggal bersama, ia akan tetap menggigitmu jika merasa terancam. Padahal, sebenarnya kamu hanya ingin membelai dan memberikan ketenangan padanya. Sekali lagi, sebaiknya berikan jarak dan biarkan kucingmu sendiri ketika sedang marah. Penyebab Kucing Menjadi Nakal
Kucing Suka Menggaruk Barang-Barang di Rumah?
“Kucing termasuk salah satu hewan yang suka menggaruk. Cakarannya rentan merusak semua furnitur di rumah. Maka dari itu, penting untuk tahu cara paling ampuh untuk mencegah kucing menggaruk barang agar tidak cepat rusak.”
Kucing mempunyai beberapa kebiasaan buruk yang dapat merugikan pemiliknya. Salah satu yang sering dilakukannya adalah menggaruk barang-barang di rumah yang dianggap menarik olehnya. Tentunya sangat berbahaya jika kucing menggaruk barang pecah-belah yang rentan pecah. Nah, untuk tahu beberapa cara mencegah kucing menggaruk barang, baca ulasan berikut!
Beberapa Cara untuk Mencegah Kucing Menggaruk Barang
Kucing sangat suka menggaruk dalam banyak situasi, seperti saat bermain atau sedang melakukan peregangan. Hewan ini juga menggaruk untuk menandai wilayah atau memberikan sinyal ancaman pada kucing lainnya. Kebiasaan ini juga disebabkan cakar kucing perlu diasah secara teratur dan cara untuk mendapatkannya adalah menggaruk benda-benda yang ada di sekitarnya.
Tentu kamu tidak ingin semua barang yang ada di rumah, seperti furnitur, tirai, dan karpet menjadi rusak. Maka dari itu, kamu perlu tahu taktik terbaik sebagai cara mencegah kucing menggaruk barang. Sebenarnya, caranya bukan untuk menghentikan kebiasaan kucing ini, tetapi mengajarinya tempat yang tepat untuk digaruk.
Pendekatan paling baik adalah dengan memberikannya permukaan dan objek yang menarik perhatiannya untuk digaruk, seperti tiang garukan khusus kucing. Selain itu, kamu juga perlu tahu cara untuk mendorong kucing agar dapat menggaruk di tempat yang diinginkan, seperti:
1. Menyediakan Tiang Garukan
Cara mencegah kucing menggaruk barang yang pertama adalah dengan menyediakan tiang garukan. Pastikan untuk menyediakan berbagai tiang dengan kualitas dan permukaan yang berbeda. Buat tempat khusus untuk menggaruk yang terbuat dari karton, karpet, kayu, dan pelapis. Beberapa kucing lebih suka yang berbentuk horizontal, tetapi bisa berbeda-beda.
Pastikan kamu tahu preferensi kucing saat menggaruk dan letakkan beberapa lainnya di berbagai lokasi. Tiang yang digunakan harus benar-benar kokoh, tidak bergeser, hingga tidak runtuh saat digunakan. Sesuaikan dengan ukuran tingginya sehingga hewan ini dapat sedikit memanjat yang memang salah satu hal yang disukai.
2. Letakkan Catnip di Tempat Garukan
Kamu juga bisa mendorong kucing untuk mengunjungi tempat yang buat khusus untuk menggaruk dengan menaruh catnip. Dengan begitu, hal ini mampu mencegah kucing dari menggaruk barang sembarangan. Selain itu, cobalah untuk menggantung mainan di atasnya dan taruh di area yang suka dipanjat. Hal ini juga karena kucing lebih suka tempat yang agak tinggi.
3. Gunakan Tutup Plastik
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk meletakkan tutup plastik di cakar kucing sebagai cara mencegah kucing menggaruk barang. Tentu hal ini ampuh untuk melindungi segala furnitur yang ada di rumah. Pelindung khusus ini dapat menempel di cakar dengan perekat dan dapat tahan selama empat hingga enam minggu.
4. Rutin Menggunting Kuku
Kamu perlu memastikan untuk menggunting kuku kucing saat dirasa sudah agak panjang. Hal ini tentu sangat efektif agar cakarnya tidak menimbulkan bekas saat menggaruk. Pastikan untuk mengguntingnya setiap minggu atau saat dirasa kukunya sudah agak tajam. Cara ini juga membuat kamu terhindar dari cakaran kucing saat memandikannya.
Itulah beberapa tips cara mencegah Penyebab Kucing Menjadi Nakal di rumah agar tidak mudah rusak atau hancur. Pastikan untuk membuat tempat khusus untuk dirinya menggaruk agar lebih mudah dikontrol. Kamu juga bisa meminta saran beberapa kiat untuk melatih kucing agar lebih penurut pada dokter hewan.
SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE