RENOVASI RUMAH, PERBAIKAN RUMAH
BERITA TEKNOLOGI ONLINE : Setiap pemilik rumah harus siap melakukan renovasi atau perbaikan rumah.
Pernyataan ini rasanya tidak berlebihan, mengingat rumah, seperti semua
barang yang digunakan terus-menerus akan mengalami perubahan. Perubahan
ini bisa jadi karena pengaruh usia rumah atau bisa juga karena
perubahan selera manusia si pemilik rumah, yang tidak puas dengan
kondisi fisik bangunan rumah-nya saat ini. Salah satu upaya mengimbangi
perubahan inilah yang diterjemahkan ke dalam sebuah proses yang disebut
renovasi rumah.
Jasa Renovasi Rumah | Jasa Perbaikan Rumah
Seringkali orang mengganggap renovasi hanya untuk rumah seken atau untuk
rumah standar yang dibangun oleh pengembang. Padahal urusan renovasi
rumah berlaku juga bagi rumah yang dibangun dari nol oleh si pemilik
rumah. Saat mendirikan rumah, baik pemilik rumah maupun perancang dan
pelaksana pembangunan sudah memperhitungkan berbagai faktor dengan
sangat cermat dan mempersiapkan bangunan rumah untuk penggunaan sampai
beberapa puluh tahun ke depan.
Namun perubahan fisik rumah tidak pandang bulu. Kerusakan bangunan rumah
yang terjadi akibat cuaca misalnya, merupakan sesuatu yang tidak bisa
ditawar. Belum lagi tren desain yang selalu berkembang. Pemilik rumah
yang ingin rumahnya selalu tampil baru, tak segan melakukan renovasi
tampak depannya. Jika perubahan selalu terjadi, kemungkinan renovasi pun
akan selalu ada.
Renovasi atau Pengembangan Perbaikan Rumah .
Renovasi rumah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbarui,
memperbaiki atau mengganti sebagian bangunan rumah untuk mencapai
kondisi yang lebih baik. Sebenarnya, ada kegiatan lain yang juga sering
dimasukkan ke dalam definisi renovasi, yaitu pengembangan.
Jika masing-masing istilah ini dipisahkan, perbedaannya adalah dalam
luasan bangunan fisik rumah. Renovasi tidak mengubah luasan bangunan
rumah, sementara pengembangan menambah luasan rumah. Dalam renovasi,
bangunan hanya diperbaiki dan diperbarui dengan material yang baru.
Penambahan kamar anak di lahan kosong di belakang rumah atau meningkat
rumah misalnya, termasuk kategori pengembangan.
Tetapi untuk lebih mudahnya, orang mengistilahkan 'renovasi rumah" untuk
kedua kegiatan tersebut. Yang jelas, renovasi berbeda dengan membangun
rumah dari awal. Saat pelaksanaannya, kondisi bangunan lama rumah harus
menjadi perhatian utama karena tujuan renovasi rumah adalah memperbarui
bangunan yang sudah ada.
Alasan Renovasi atau Perbaikan Rumah
Dilihat dari skalanya, renovasi dapat berupa pengerjaan yang kecil,
seperti sekadar mengganti keramik dinding kamar mandi. Yang berskala
sedang seperti membongkar dapur, sampai yang berskala besar, seperti
merombak ulang seluruh ruang di rumah. Sementara bila dilihat tujuannya,
beragam alasan dikemukakan pemilik rumah soal renosi. Beberapa yang
umum ditemui adalah alasan-alasan berikut ini:
1. Bangunan Rumah Mengalami Kerusakan.
Entah karena terpapar cuaca, dimakan usia, bahkan karena bencana alam,
bangunan rumah suatu ketika mengalami kerusakan. Jika ini alasannya,
renovasi tidak bisa ditunda lagi. Apalagi bila kerusakan menyangkut
struktur, yang jelas-jelas membahayakan penghuni rumah.
2. Kebutuhan Ruang Dalam Rumah Bertambah.
Alasan ini umum dikemukakan para pemilik rumah yang memiliki anggota
baru di keluarganya. Bertambahnya jumlah anak atau orangtua yang tinggal
bersama di usia senjanya, merupakan sedikit contoh. Yang juga banyak
ditemui adalah kebutuhan membuat kamar pembantu dan kamar mandi
pembantu, yang biasanya belum ada pada rumah-rumah bertipe standar di
perumahan.
3. Rumah Kurang Nyaman.
Kenyamanan rumah tergantung dari banyak aspek. Design dan lingkungan
sekitar merupakan salah satunya. Jika rumah dirasa tidak nyaman,
misalnya pengap dan kurang cahaya, renovasi menjadi jalan penyelesaian
terbaik. Bahkan jika rumah dirancang dari awal, kondisi lingkungan yang
berubah serta teori-teori design yang pada kenyataannya tidak berjalan
sesuai perkiraan, dapat menjadi alasan dilakukan renovasi.
4. Selera Design Rumah Berubah.
Design selalu mengalami perkembangan. Walaupun tidak secepat pergerakan
tren busana, rumah pun memiliki tren design-nya sendiri. Bagi pemilik
rumah yang selalu mengikuti tren, inilah yang menjadi latar belakang
renovasi yang dilakukannya. Agar tidak ketinggalan dengan tren terbaru,
renovasi dapat dilakukan pada muka rumah saja atau bahkan mengubah
layout ruang-ruang dalamnya agar perubahan design dapat dirasakan secara
total. Perubahan design ini juga menjadi alasan renovasi bagi pembeli
rumah seken yang design rumah awalnya kurang mengena di hati.
5. Perawatan Berkala.
Rumah yang secara teratur dirawat akan berumur panjang. Walaupun belum
rusak, tetapi ketika ada bagian arsitektur rumah yang sudah berumur,
penggatian dengan material baru menjadi tindakan pencegahan yang
bijaksana. Dengan melakukan renovasi rumah di awal, biaya perbaikan yang
tidak terduga atas kerusakan dapat dikurangi. Apalagi saat ini
teknologi bahan bangunan khusus rumah tinggal berkembang begitu pesat,
sehingga menghasilkan material baru yang punya ketahanan lebih baik.
Apapun alasan orang merenovasi rumah, satu hal harus pasti, renovasi
harus direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat. Perizinan yang
lengkap, detail rencana pembangunan, sampai perkiraan biaya harus
dipikirkan diawal agar renovasi rumah dapat berjalan lancar.
Tips Merenovasi atau Perbaikan Rumah
Berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa Anda laksanakan, terutama saat akan merenovasi rumah:
1. Sisihkan Dana
pelaksanaan renovasi rumah ibarat melubangi dompet. Uang cepat sekali
terkuras habis tanpa terasa. Biaya yang dikeluarkan sering kali
melampaui perkiraan biaya yang sudah dibuat seblum pelaksaaan renvasi.
Sebelu renovasi dijalankan, sebaiknya tambahkan sekitar 205 dari
anggaran biaya sebagai biaya tak terduga. kenaikan harga material atau
perubahan design di tengah jalan, hanya beberapa hal yang membuat
anggaran biaya sebaiknya dilebihkan sedikit.
2. Peraturan Sebagai Acuan Membangun
Pelaksanaan renovasi sering kalil membuat pusing kepala. Selain masalah
dana yang pasti menyedot banyak pikiran, banyak masalah yang muncul
tidak terduga. Sebenarnya pemerintah daerah sudah mengeluarkan peraturan
yang memandu pelaksanaan pembangunan. Masing-masing daerah mengeluarkan
kebijakana yang berbeda. Untuk DKI Jakarta sendiri, ada Perda no. 7
tahun 1991. dengan mematuhi apa yang ada di dalam perda tersebut saat
pembangunan, seharusnya tidak ada masalah yang berarti. Sayangnya,
banyuak masyrakat tidak mengethi, atau enggan mempelajari perda ini.
3. Menyimpan Material
Selama ini lokasi renovasi dapat ditandai dari keberadaan material di
depan jalan. Gunungan pasir, tumpukan sak semen, susunan bata, dianggap
wajar. Tidak dianggap aneh pula bila kegiatan ini mengganggu lalu lintas
di jalan tersebut. Padahal, semua bahan bangunan yang diperlukan saat
pembangunan rumah tersebut harus berada di dalam lahan yang sedang
dibangun, karena menurut Perda, pelaksanaan pembangunan tidak boleh
mengganggu lalu lintas.
Di samping itu, beberapa material membutuhkan perhatian khusus saat
disimpan. Misalnya semen. Salah menyimpan, material ini mengeras dan
tidak dapat digunakan lagi. Pertama, simpan semen di temat yang
terlindung dari air dan kelembaban. Hindarkan semen dari hujan dan
usahakan semen tidak bersentuhan langsung dengan tanah, dengan cara
melapisi bagian bawahnya dengan papan kayu.
Pembelian material saat renovasi juga harus diatur waktunya, terlebih
jika tempat penyimpanannya terbatas. Kadang ada pemikiran bahwa membeli
material diawal berarti kita mendapat harga yang lebih murah. Tetapi
ada ruginya juga menyimpan material terlalu lama sebelum dipakai. ini
meningkatkan resiko material pecah, rusak atau berkarat. Akhrinya banyak
material yang tidak terpakai yang sama saja dengan pemborosan. Material
yang sebaiknya baru dibeli ketika akan digunakakn antara lain batu
bata, batako, keramik dan genteng.
4. Pasang Jaring Pengaman
Saat meningkat rumah, terutama di perumahan yang rumahnya saling
berdempetan, masalah yang sering timbul adalah ketika dinding tinggi
harus diplester dan cipratannya mengotori rumah atau lahan tetangga.
Belum lagi resiko kejatuhan material rumah. Para tetangga jelas akan
menyatakan keberatannya.
Sebenarnya dalam Perda no. 7 tahun 1991 pasal 250 ayat 1 sudah
dijelaskan bahwa: "Untuk pelaksanaan bangunan tinggi dan atau bangunan
lainnya yang dapat menimbulkan bahaya jatuhnya benda-benda ke
sekitarnya, harus dipasang jaring pengaman." Peraturan ini juga berlaku
untuk pembangunan rumah tinggal.
Lagi pula, mengenai kotoran akibat renovasi, pihak pembangunlah yang
bertanggunjawab membersihkan dan memperbaiki sekitar lokasi sesuai
keadaan semula. Ini pun tercakup dalam Perda yang sama, ayat 251. Karena
itu, pemasangan jaring tidak saja berguna bagi lingkungan sekitarnya,
tetapi juga menguntungkan pihak pembangun sebab jaring pengaman akan
mengurangi kotor.
5. Tentukan konsep tentang renovasi secara matang
Pada tahap ini, kita menentukan bagian rumah mana saja yang ingin kita
perbaiki, bagaimana desainnya, apakah kita akan menggunakan kembali
material lama atau tidak. Bila ingin menggunakan material lama tentu
harus dibongkar secara hati-hati agar tidak rusak. Sedangkan menentukan
desain berguna agar hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan. Karena
bila hasil tidak sesuai, kita harus membongkarnya sehingga biaya yang
dikeluarkan lebih banyak. Dengan mengetahui konsep dengan matang juga
membantu tukang mengerjakan dengan lebih cepat.
6. Tentukan bahan bangunan dan kualitas material bangunan yang akan digunakan
Bila memang dana kita terbatas, tidak ada salahnya kita menggunakan
barang-barang berkualitas sedang atau barang bekas. Bila kita memilih
dengan cermat, kita dapat menemukan barang bekas tapi berkualitas baik.
Penggunaan barang-barang berkualitas sedang misalnya untuk keramik
lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Keramik yang dipasang
dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun
menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib
menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagian
fondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap.
Dapat dibayangkan bila pada bagian tadi terjadi kebocoran atau rusak,
tentu kita harus membongkar lagi yang berarti perlu mengeluarkan uang
lagi. Untuk cat eksterior juga disarankan menggunakan kualitas baik
karena bagian luar rumah biasanya terkena hujan, teriknya matahari atau
udara lembab.
7. Menghilangkan satu bagian pekerjaan renovasi
Yang dimaksud disini adalah kita tidak melakukan satu bagian pekerjaan,
sehingga waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya.
Misalnya : Tembok tanpa diplester yang dapat membuat tembok tampak
alami, atau mengecat tanpa di plamur.
8. Pemilihan cara pembayaran
Cara pembayaran umumnya terbagi dua, yaitu borongan dan harian. Bila
memang kita sudah pasti apa yang akan direnovasi dan kita sudah
mengetahui konsep renovasi secara matang, maka lebih baik kita
menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi kita belum
jelas kita dapat membayar tukang secara harian.
9. Pilih waktu yang tepat untuk renovasi
Renovasi sebaiknya jangan dilakukan saat musim hujan, karena pada musim
ini tukang yang mengerjakan dapat menemui kesulitan. Selain itu, untuk
bagian yang berada di luar yang sedang direnovasi menjadi sulit kering
dan bahkan bisa menjadi rusak.
Tips Menghemat Biaya Renovasi Rumah
Memiliki rumah dengan nuansa baru bisa memberikan keceriaan dan warna
berbeda di kehidupan sebuah keluarga. Melakukan renovasi bisa jadi salah
satu pilihan tepat untuk mewujudkannya. Tak perlu khawatir berapa
banyak uang yang akan Anda keluarkan, karena proses renovasi rumah bisa
dilakukan dengan budgetminimum.
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan supaya renovasi rumah
menjadi efisien, hemat dan tepat sasaran. Berikut adalah
langkah-langkahnya :
1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan konsep renovasi
dengan matang. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
pengerjaan yang menyebabkan dikeluarkannya biaya yang lebih banyak.
Pematangan konsep juga memudahkan para pekerja menyelesaikan tugasnya.
2. Pematangan konsep sebaiknya dilakukan melalui proses diskusi dengan
anggota keluarga lain karena renovasi rumah bertujuan memberikan
kenyamanan bagi seluruh anggota keluarga. Padukan ide-ide di antara
anggota keluarga dan dapatkan solusi dan keputusan yang tepat dan
menguntungkan semua pihak.
3. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemilihan waktu yang
tepat untuk merenovasi. Kondisi cuaca dan musim sangat berpengaruh pada
proses renovasi. Misalnya, membangun dan merenovasi rumah ketika musim
hujan, sangatlah tidak tepat untuk dilakukan. Hujan akan mempersulit
proses pembangunan sehingga membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih
lama, selain itu hujan pun menghambat didapatnya hasil yang maksimal.
4. Melakukan survei terhadap harga-harga bahan bangunan dan keperluan
renovasi lainnya akan sangat berguna meminimalisasi pengeluaran Anda.
Sebagai salah satu alternatif penghematan, Anda bisa menggunakan bahan
bangunan bekas tetapi berkualitas, asalkan Anda bisa dengan cermat
memilih barang-barang yang bagus.
5. Ada beberapa barang yang sebaiknya Anda beli dengan kualitas yang
sangat baik, seperti pipa, fondasi rumah, dan rangka atap. Pemilihan cat
pun sebaiknya dilakukan dengan baik, terutama untuk eksterior rumah
karena bagian ini sering terkena sinar matahari dan hujan, sehingga
sering ditumbuhi jamur dan warnanya mudah luntur.
6. Pemilihan cara pembayaran pun sebaiknya Anda perhatikan. Ada dua
sistem pembayaran yang bisa Anda terapkan, yaitu sistem borongan dan
sistem harian. Bagi Anda yang sudah sangat matang dengan konsep
renovasi, sebaiknya menggunakan sistem borongan karena akan sangat
menghemat pengeluaran Anda. Sedangkan bagi Anda yang masih ragu-ragu
dengan konsep renovasi, sebaiknya memilih pembayaran pekerja secara
harian.
Untuk menggunakan jasa renovasi rumah atau jasa perbaikan rumah silakan klik disini
Untuk menggunakan jasa renovasi rumah atau jasa perbaikan rumah silakan klik disini